Monday, November 16, 2009

KIKO LOUREIRO


Pedro Henrique Loureiro (Kiko Loureiro) lahir di Rio de Janeiro, 16 Juni 1972. Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara, yaitu Ana Beatriz dan Zeca Loureiro (yang juga seorang gitaris). Kiko kecil menghabiskan masa kanak-kanaknya dengan hobi bermain basket. Namun, dia dibesarkan dalam keluarga yang mencintai musik, jadi Kiko sudah terbiasa mendengarkan brazilian fusion dan bossanova, musik favorit orangtuanya.

Kiko mulai belajar musik pada usia 11 tahun dengan suatu “ketidaksengajaan”. Saat itu kakak Kiko, Ana, yang terpaut satu tahun lebih tua darinya, ingin belajar gitar akustik. Akhirnya ibu mereka, Lilian, memanggil guru les gitar. Namun, karena merasa bosan, Ana berhenti dan digantikan oleh Kiko, karena sang guru sudah terlanjur dibayar. Tadinya, Kiko yang kidal juga bermain gitar seperti orang kidal, namun karena sang guru mengatakan kalau posisi itu akan menyulitkan ketika belajar mengajar, maka Kiko bermain gitar seperti layaknya orang “normal”. Kiko sangat tekun dan serius dalam belajar gitar, hingga dia mengatakan kalau saat itu kegiatan sehari-harinya hanyalah makan, sekolah, belajar gitar dan tidur.

Ketika usianya 13 tahun, Kiko mulai tertarik dengan gitar elektrik, karena melihat tetangganya bermain gitar elektrik dan menurut Kiko kelihatannya keren. Lalu Kiko mulai belajar, sambil mendengarkan band-band metal era 80-an. Semakin dewasa, Kiko semakin menyukai musik metal, terinspirasi oleh gitaris-gitaris papan atas seperti Jimmy Page, Randy Rhoads, Eddie Van Halen, dan Yngwie Malmsteen. Gitar elektrik pertama Kiko adalah Gibson yang dibeli dengan harga murah, yang kala itu dibelikan oleh ibunya.

Menginjak usia 16 tahun, Kiko mulai bermain untuk 2 band, Legalyze dan A Chave, yang sering manggung di klub malam di Sao Paulo. Lalu akhirnya Kiko bertemu dengan Rafael Bittencourt dan Marco Antunes, dua orang yang akan mengajaknya bergabung dengan Angra, band yang membesarkan namanya.
Tahun 1992, Rafael Bittencourt mengajak Kiko bergabung dengan bandnya, Angra. Kala itu, Angra baru saja ditinggal gitarisnya, Andre Hernandes. Lalu Kiko resmi bergabung dengan Angra. Tahun 1993, saat masih berusia 21 tahun, Kiko sudah membuat sebuah video lesson, bertitel “Guitarra Rock”, yang berisi teknik alternate picking (palhetada alternada), tapping (brassa), scales, dll, serta licks a la blues, rock, dan metal.

Resmi bergabung dengan Angra, Kiko juga mengajar di Souza Lima Conservatory, sebuah sekolah musik di Brasil. Dengan musical ability, bakat dan performance yang luar biasa, Kiko diendorse brbagai music equipment, seperti gitar, amps, efek, dll.

Tahun 2003, Kiko kembali mengeluarkan video lesson dengan pengantar bahasa portugis, berjudul “Tecnica e Versatilidade”. Tahun 2005, Kiko merilis album solo pertamanya yang heavy metal, No Gravity. Di album ini, Kiko sebagai produser dan juga memainkan semua instrumen, kecuali drums. Album ini mendapat sambutan baik dan merupakan album solo yangh sangat dinanti para penggemar, karena gitaris berbakat seperti Kiko baru mengeluarkan album solo setelah berkarir lebih dari 12 tahun di Angra.
Tahun 2006, Kiko kembali merilis album solo berjudul Universo Inverso. Album yang jauh berbeda dengan album sebelumnya karena Kiko menyuguhkan Brazilian fusion. Album ini sebenarnya adalah album yang sudah lama direncanankan Kiko. Sejak lama Kiko ingin membuat sebuah album dengan nuansa jazz, karena Kiko sering jamming dengan musisi jazz Brazil di berbagai klub. Baru ketika tahun 2006, dia bisa mewujudkan keinginannya dan bekerjasama dengan musisi jazz teman nge-jamnya, Cuca Teixeira dan Yaniel Matos. Album Universo Inverso ini juga istimewa bagi Kiko, karena akhirnya sang ibu bisa mendengarkan putranya bermain musik favorit, Brazilian fusion.

Selain karier cemerlang di Angra dan solo, Kiko juga mendapat penghargaan, salah satunya The Best Guitar Player 2007 dari majalah musik Jepang, Young Guitar. Setahun kemudian, tepatnya tahun 2008, Kiko kembali merilis DVD lesson “Guitarra Techniques Para Iniciantes e Rock Fusion Brasiliero” dan tahun 2009, Kiko merilis album solo ketiganya, Fullblast, yang merupakan kombinasi antara heavy metal dengan irama khas Brasil.

Tidak hanya itu, Kiko juga menjadi gitaris untuk beberapa artis, seperti penyanyi Tarja Turunen (ex vokalis Nightwish) dan band side project bersama Thiago Esprito Santo bernama Neural Code. Kiko juga pernah tampil untuk Tribuzy, band metal asal Brasil.

Kiko Loureiro adalah seorang musisi berdedikasi tinggi. Walaupun banyak yang mengklaim dia sangat berbakat, berskill tinggi dan salah satu gitaris terbaik dunia, Kiko masih tetap berlatih setiap hari selama beberapa jam, dan itu sudah menjadi salah satu kebiasaannya. Dia senantiasa membuka diri untuk menerima hal baru dalam bidang musik dan senantiasa berusaha untuk memperkaya perbendaharaan dan kemampuannya dalam bermain gitar, piano dan instrumen tradisional Brasil. Kiko juga menulis kolom dan sering menjadi sampul majalah musik, seperti Guitar Player, Cover Guitarra dan Young Guitar. Saat ini kesibukan Kiko selain show adalah workshop ke berbagai negara. FYI, Kiko seorang kidal, namun tidak ketika sedang bermain gitar. Dia juga fasih berbahasa asing (Kiko berbahasa Portugis), yaitu Inggris, Prancis dan bahasa Jepang. Selain itu, Kiko juga sangat menyukai travelling dan fotografi.

No comments:

Post a Comment