Thursday, November 15, 2012
Oretachi Amai ze ! (Gosei Sentai Dairanger, episode 4)
Doushi Kaku kecewa pada Dairanger, yang masih meng-under estimate-kan Gouma dan belum mampu bekerjasama dengan baik. Doushi Kaku berkata, bila mereka tetap bersikap overestimate (seperti reaksi mereka saat Shouji diserang boneka hidup) dan menganggap melawan Gouma bukan sesuatu yang serius, maka konsekuensinya bukan hanya Dairanger saja yang akan mati, tapi juga peradaban manusia yang akan terancam binasa. Namun, keempat anggota Dairanger, kecuali Daigo, tetap bersikukuh bahwa mereka masih amatir, belum mampu melawan Gouma yang kuat. Doushi Kaku hanya mengatakan "terserah kalian" kemudian meninggalkan mereka. Daigo, yang sangat terpukul karena Masao dan Kaori yang kehilangan jiwanya dan kecewa terhadap teman-temannya, marah dan meninggalkan mereka.
Di tempat lain, boneka-boneka hidup mulai mengacaukan kota dan membuat semua orang ketakutan. Dairanger kewalahan menghadapi boneka-boneka itu. Ketika mereka berkumpul di markas, Daigo sudah ada disitu. Doushi Kaku justru menyuruh mereka untuk duduk dan bermeditasi. Mereka semua berkonsentrasi pada KiRyoku masing-masing. Ternyata, Doushi Kaku membawa kesadaran mereka ke kota peninggalan peradaban Dao di Cina. 4000 SM, Dao adalah kerajaan dimana rakyatnya hidup tenang dan sejahtera, sampai akhirnya suku Gouma datang dan mengambil alih kekuasaan. Gouma menggunakan kekuatan hitam, YouRyoku, untuk mengacaukan kerajaan. Namun, suku Dai (masyarakat kerajaan Dao), berusaha melawan Gouma. Namun, di dalam tubuh suku Dai sendiri terjadi perpecahan sehingga mereka saling bunuh, hingga akhirnya kerajaan Dao tamat riwayatnya.
Yang mengejutkan adalah ketika Ryou menemukan sesuatu di dinding gua, yang ternyata adalah gambar naga. Tidak hanya naga, namun 4 hewan mitologi lainnya, yaitu kirin, singa, kuda terbang, dan burung phoenix.
Doushi Kaku bercerita, saat itu hewan suci (KiDen) muncul saat pertempuran dan membantu suku Dai untuk melawan Gouma. Doushi Kaku memberi penglihatan kepada mereka bila Gouma menguasai peradaban manusia saat ini. Mereka berlima ketakutan. Karena ketakutan akan masa depan manusia bila dikuasai Gouma itulah yang membuat Dairanger kembali bangkit dan bertekad melenyapkan Gouma.
Dairanger mulai menyisiri kota dan berusha menangkap boneka-boneka pengacau. Daigo berusaha mengejar sebuah boneka perempuan, namun Daigo masuk dalam pintu jebakan, yang ternyata ada Kagi Doukeshi. Daigo melawan Kagi Doukeshi sendirian, sementara teman-temannya berusaha membuka pintu jebakan itu. Sambil berusaha menemukan Daigo, keempat Dairanger lainnya diserang Kottopottoro. Ryou berusaha mencari Daigo dengan bantuan Ryuuseiou. Akhirnya mereka berempat bisa menemukan Daigo dan melawan Kagi Doukeshi.
Shishi ranger menyerang Kagi Doukeshi dengan TenGenSei Kiri Gakure, yaitu jurus kabut yang membentuk bayangan dan melawan si musuh. Tidak hanya itu, Shishi ranger "mengerjai" Kagi Doukeshi dengan pintu dimana Kagi Doukeshi harus membukanya. Ternyata pintu tersebut bisa meledak. Dairanger pun menyerang mereka dengan KiRyoku bomber. Akhirnya, tamat sudah riwayat Kagi Doukeshi. Anak-anak yang kehilangan jiwa pun selamat, termasuk Masao dan Kaori.
Monday, October 29, 2012
TAMASHII CHOUDAI ! (Gosei Sentai Dairanger, episode 3)
Kazu dan Shouji yang sedang ngebut-ngebutan di jalan raya tiba-tiba terkejut dan berhenti mendadak karena ada seorang anak SD yang berhenti di tengah jalan. Belum sempat menolong Masao, nama anak tersebut, si kakak, Kaori, sudah muncul dan memarahi Kazu dan Shouji. Melihat Masao yang tiba-tiba membisu dan tatapannya kosong, Shouji dan Kazu semakin panik, tapi Kaori terus menerus menyalahkan mereka berdua dan menuntut agar Shouji dan Kazu memberikan nama dan alamat bila suatu saat ada apa-apa dengan Masao.
Malam harinya, Masao yang sedang tidur tiba-tiba didatangi laki-laki berpakaian hitam yang membawa banyak kunci. Dia berubah menjadi monster Kagi Doukeshi, yang memiliki "kunci" hati sehingga jiwa orang yang "dibuka" tersebut bisa diambil. Monster itu mengambil jiwa Masao, dan Masao hanya seperti tubuh tak bernyawa.
Di RS, Kaori terus menerus menyalahkan Kazu dan Shouji. Namun, dokter berpendapat bahwa apa yang terjadi pada Masao bukan salah Kazu dan Shouji. RS juga mendapat banyak pasien anak-anak dengan kondisi yang sama seperti Masao, dan ini sangat mengkhawatirkan. Dokter sendiri tidak tahu apa penyebabnya. Di perjalanan, Kazu dan Shouji masih membicarakan soal kejadian misterius ini. Tiba-tiba, sebuah mobil meluncur ke arah menreka, mengejar dan menabrak mereka. Ketika Kazu terperangkap kepalanya di tong sampah, Shouji melihat ada sebuah boneka di mobil tersebut dan bicara kepada Shouji kemudian menyerangnya. Shouji yang panik melaporkan kejadian ini ke markas Dairanger. Namun, tidak ada yang mempercayainya kecuali Kazu dan Daigo. Dia justru diolok-olok oleh Ryou. Shouji kesal sekali.
Keesokan harinya, Kazu, Shouji, dan Daigo ke RS menjenguk Masao. Lagi-lagi, Kaori bersikeras kalau apa yang terjadi pada Masao adalah karena ulah Kazu dan Shouji. Kazu dan Shouji tetap ngotot kalau apa yang terjadi pada Masao itu sama dengan yang terjadi pada anak-anak lainnya. Hanya Daigo saja yang mau mendengarkan Kaori dan berjanji padanya untuk menolong Kaori dan Masao.
Daigo dan Kaori mendengar suara anak minta tolong, dan ternyata anak tersebut sudah diambil jiwanya oleh Kagi Doukeshi. Daigo dan Kaori juga diserang oleh banyak boneka yang bersenjata. Namun akhirnya mereka berdua berhasil menemukan markas para boneka dan bertemu dengan Kagi Doukeshi. Daigo yang sudah bertransformasi menjadi Shishi Ranger berusaha mengalahkan monster itu. Namun, monster itu terlalu kuat. Daigo mengontak Doushi Kaku untuk minta pertolongan kepada empat ranger lainnya, tapi keempat ranger lainnya tidak menjawab panggilan tersebut. Dalam usahanya mengalahkan monster, Shishi Ranger juga harus melawan Gara dan melindungi Kaori. Namun, jiwa Kaori akhirnya diambil oleh monster itu.
Ketika pertarungan selesai, keempat ranger lainnya baru tiba. Mereka melihat tubuh Kaori tergeletak di tanah, tanpa jiwa. Daigo sangat marah pada keempat temannya itu, kemudian menggendong tubuh Kaori dan meninggalkan mereka dengan amarah memuncak.....
Malam harinya, Masao yang sedang tidur tiba-tiba didatangi laki-laki berpakaian hitam yang membawa banyak kunci. Dia berubah menjadi monster Kagi Doukeshi, yang memiliki "kunci" hati sehingga jiwa orang yang "dibuka" tersebut bisa diambil. Monster itu mengambil jiwa Masao, dan Masao hanya seperti tubuh tak bernyawa.
Di RS, Kaori terus menerus menyalahkan Kazu dan Shouji. Namun, dokter berpendapat bahwa apa yang terjadi pada Masao bukan salah Kazu dan Shouji. RS juga mendapat banyak pasien anak-anak dengan kondisi yang sama seperti Masao, dan ini sangat mengkhawatirkan. Dokter sendiri tidak tahu apa penyebabnya. Di perjalanan, Kazu dan Shouji masih membicarakan soal kejadian misterius ini. Tiba-tiba, sebuah mobil meluncur ke arah menreka, mengejar dan menabrak mereka. Ketika Kazu terperangkap kepalanya di tong sampah, Shouji melihat ada sebuah boneka di mobil tersebut dan bicara kepada Shouji kemudian menyerangnya. Shouji yang panik melaporkan kejadian ini ke markas Dairanger. Namun, tidak ada yang mempercayainya kecuali Kazu dan Daigo. Dia justru diolok-olok oleh Ryou. Shouji kesal sekali.
Keesokan harinya, Kazu, Shouji, dan Daigo ke RS menjenguk Masao. Lagi-lagi, Kaori bersikeras kalau apa yang terjadi pada Masao adalah karena ulah Kazu dan Shouji. Kazu dan Shouji tetap ngotot kalau apa yang terjadi pada Masao itu sama dengan yang terjadi pada anak-anak lainnya. Hanya Daigo saja yang mau mendengarkan Kaori dan berjanji padanya untuk menolong Kaori dan Masao.
Daigo dan Kaori mendengar suara anak minta tolong, dan ternyata anak tersebut sudah diambil jiwanya oleh Kagi Doukeshi. Daigo dan Kaori juga diserang oleh banyak boneka yang bersenjata. Namun akhirnya mereka berdua berhasil menemukan markas para boneka dan bertemu dengan Kagi Doukeshi. Daigo yang sudah bertransformasi menjadi Shishi Ranger berusaha mengalahkan monster itu. Namun, monster itu terlalu kuat. Daigo mengontak Doushi Kaku untuk minta pertolongan kepada empat ranger lainnya, tapi keempat ranger lainnya tidak menjawab panggilan tersebut. Dalam usahanya mengalahkan monster, Shishi Ranger juga harus melawan Gara dan melindungi Kaori. Namun, jiwa Kaori akhirnya diambil oleh monster itu.
Ketika pertarungan selesai, keempat ranger lainnya baru tiba. Mereka melihat tubuh Kaori tergeletak di tanah, tanpa jiwa. Daigo sangat marah pada keempat temannya itu, kemudian menggendong tubuh Kaori dan meninggalkan mereka dengan amarah memuncak.....
Saturday, October 27, 2012
"KIRYOUKU DAAA !" (Gosei Sentai Dairanger, episode 2)
Pertarungan RyuuSeiOh dengan Himo Danshaku raksasa dimulai. RyuuSeiOh bertransformasi menjadi robot prajurit (Bujin Henge) raksasa. Dengan berbagai jurus dan dibantu rod (Hiryuukon) akhirnya Himo Danshaku berhasil dikalahkan.
Shouji, yang ingin sekali menjadi petinju, serius berlatih. Kenbou, teman Shouji, selalu menyemangatinya untuk berlatih dengan keras. Suatu saat ketika Shouji jogging ditemani Kenbou (yang naik sepeda), Kenbou melihat sekelompok pemuda bermain basket, dan salah satu dari mereka memperagakan slam dunk yang sangat keren. Kenbou pun terkesima. Namun tiba-tiba, Kenbou diculik pemuda slam dunk tadi ketika Kenbou berusaha mengejar bola basket yang terlempar jauh.
Shouji berusaha mengejar, namun Kenbou dan pemuda tadi hilang. Tiba-tiba Shouji diserang bola merah berbentuk wajah yang sangat aneh. Shouji pun bertransformasi menjadi Tenma Ranger dan menyerang monster merah yang bernama Gamaguchi Houshi dengan Tenjuusei Juuryoku Gyakuten Ha (jurus manipulasi gravitasi sehingga bisa menyerang lawan dengan mudah). Namun, usaha Tenma Ranger gagal.
Di markas Dairanger, Doushi Kaku bercerita bahwa penculikan ini mungkin dilakukan Gouma untuk upacara Niidoro Buudoro, semacam upacara persembahan untuk merayakan kebangkitan Gouma. Doushi Kaku pun memerintahkan Ryou, Daigo, Kazu, dan Rin untuk mencari persembunyian Gamaguchi Houshi. Shouji sedih sekali tidak diperbolehkan ikut misi bersama keempat Dairanger lainnya. Shouji bercerita bahwa Kenbou sudah menganggap Shouji seperti kakaknya sendiri. Kenbou memiliki nasib yang sama seperti Shouji sehingga mereka sangat dekat. Namun ketika Kenbou diculik, Shouji gagal menyelamatkannya. Doushi Kaku pun menjelaskan pada Shouji mengapa Tenjuusei Juuryoku Gyakuten Ha tidak berhasil melumpuhkan Gamaguchi Houshi. Kiryoku (kekuatan Qi) adalah kekuatan alam yang ada di dalam diri Shouji dan Tenjuusei Juuryoku Gyakuten Ha yang anti-gravitasi adalah teknik serangan, namun teknik serangan itu melawan hukum alam di bumi. Maka yang harus dilakukan Shouji adalah melatih diri untuk menyerang lawan.
Sementara, Rin yang tengah berusaha menolong seorang anak yang diculik monster, justru tertangkap oleh Kottopottoro dan dibawa ke kapal besar tempat para petinggi Gouma akan bertemu. Di kapal itu sudah ada 5 orang bertopeng merah (yaitu Rin dan 4 anak lain yang diculik) yang akan dibunuh dan darahnya digunakan untuk persembahan. Tiba-tiba Shouji datang untuk menggagalkan pembunuhan itu. Dia melepaskan topeng seluruh tawanan dan bersama Rin melawan Kottopottaro dan trio Gouma*. 3 Dairanger lain pun datang menyusul.
Shouji, setelah bertransformasi menjadi Tenma Ranger, berusaha melawan Gamaguchi Houshi dengan Kaiten Geri, yaitu serangan tendangan berputar yang sangat cepat.
Monster tersebut akhirnya dihabisi dengan Kiryoku Bomber, yaitu kekuatan masing-masing Dairanger yang dikeluarkan secara bersama-sama untuk menyerang musuh.
*Trio Gouma : yaitu Letkol Shadam, Letkol Gara, dan Mayor Zaidos. Ketiganya yang membuat rencana dan memerintahkan semua anak buah Gouma untuk menyerang Dairanger, sehingga mereka bisa menguasai bumi.
Friday, October 26, 2012
"TENSHIN DAAA !" (Gosei Sentai Dairanger, episode 1)
Cerita dimulai dari Ryou, seorang juru masak di restoran cina di kawasan pecinan, yang disuruh koki untuk membuang sampah. Ryou tidak mengetahui bahwa dirinya secara diam-diam diperhatikan oleh pria misterius berkacamata hitam yang dandanannya mirip dengan jagoan silat Cina jaman dulu.
Ketika Ryou membuang sampah, dia sibuk memperhatikan seorang anak laki-laki aneh yang sdang benyanyi sambil bermain yoyo. Itulah yang membuat tempat sampah Ryou ditabrak sepeda. Yumi-chan (tetangga Ryou), datang dan membantu membereskan sampah, namun tiba-tiba diseret monster berbelalai dan menelan Yumi ke tanah. Tentu saja Ryou berusaha melawan monster tersebut untuk menyelamatkan Yumi, namun dia justru dikejar si monster dan Ryou berusaha melarikan diri.
Ketika Ryou berhasil sembunyi, si anak laki-laki aneh itu tiba-tiba muncul dan seketika itu pula Ryou dijerat monster belalai. Namun, ternyata muncul seekor naga besar yang menyemburkan api hingga si monster menghilang (demikian pula Ryou ! aneh, jangan-jangan Ryou dibawa si naga juga ??)
Ryou yang baru siuman menyadari bahwa dirinya berada di tempat gelap yang aneh. Dia berusaha melarikan diri, namun justru ditangkap 3 pemuda tak dikenal, dan dibawa ke lorong bawah tanah Stasiun Tokyo. Disitu dia bertemu dengan pria misterius yang membuntutinya sejak dari restoran tempat dia bekerja. Master Kaku, pria misterius itu, menjelaskan bahwa Ryou baru saja diselamatkan dari Himo Danshaku, monster belalai, yang dikirim oleh Gouma*.
Master Kaku juga menjelaskan bahwa Ryou memiliki KiRyouku (kekuatan Qi) dan itulah yang membuatnya terpilih menjadi anggota Dairanger**. Ryou yang tidak percaya, bersikeras bahwa dia adalah orang biasa dan tidak punya kekuatan Qi. Master Kaku mengujinya dengan melemparkan golok ke arah Ryou, dan Ryou bisa menghindari golok itu dengan cepat, hingga 3 orang anggota Dairanger lainnya (Daigo, Shouji, dan Kazu) takjub.
Selanjutnya, 4 anggota Dairanger itu menjemput anggota baru lainnya yang baru saja datang dari Cina. Namun, kedatangan anggota baru ini sudah diketahui Gouma. Benar saja, anggota baru itu disambut dengan keroyokan pasukan bersepeda Kottopotoro*** yang tak lain adalah anak buah Gouma. Untung, 4 anggota Dairanger lainya datang untuk melawan pasukan Kottopotoro. Tapi, anak laki-laki misterius datang kembali sambil bernyanyi dan bermain yoyo, kemudian berubah menjadi Himo Danshaku.
Dairanger pun beraksi. Dengan henshin brace**** mereka berubah menjadi Dairanger (^^). Setelah menghajar si monster, Yumi-chan dan beberapa anak lain yang diculik pun bisa bebas. Namun, si monster berubah menjadi raksasa. Dengan petunjuk jarak jauh dari Master Kaku, Ryou, si Merah bisa memanggil RyuuSeiOh, naga raksasa yang pernah menolongnya dari kejaran Himo Danshaku.
*Gouma : Salah satu klan dari kerajaan Dao yang ada di Cina yang sudah ada sejak lebih dari 6000 tahun lalu. Ada 3 klan, yaitu Dai, Shura (peradaban manusia), dan Gouma (militer). Klan Gouma berusaha untuk menguasai peradaban di bumi dan mengalahkan klan Dai. Perang antara Gouma dan Dai sudah berlangsung selama 6000 tahun, sampai pada saat muncul kekuatan Qi yang melawan kekuatan Gouma.
**Dairanger : Pasukan yang terdiri dari 5 pemuda (4 pria dan 1 wanita) yang memiliki kekuatan Qi yang luar biasa. Pasukan ini dilatih oleh master Kaku untuk melawan Gouma.
***Kottopotoro : Pasukan Gouma
****henshin brace : Semacam hand band yang digunakan oleh Dairanger untuk Tenshin (berubah)
Thursday, August 2, 2012
Penanggulangan Daerah Bermasalah Kesehatan
Apa yang melatar belakangi P-DBK ?
Kesehatan merupakan hak asasi
manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan
cita-cita bangsa. Sesuai dengan misi kementerian kesehatan yaitu mewujudkan
masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan, kementerian kesehatan diharapkan
mampu melaksanakan tugasnya untuk membuat masyarakat Indonesia menjadi sehat melalui
peningkatan akses terhadap sumber daya di bidang kesehatan dan pelayanan
kesehatan, tidak terkecuali di daerah terpencil sekaligus.
Demi mencapai tujuan
tersebut, pembangunan kesehatan di Indonesia diukur dengan indikator
pembangunan kesehatan. Namun, kenyataannya masih ditemukan kesenjangan
indikator pembangunan kesehatan antar daerah. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun
2007, ditetapkan 24 indikator yang disajikan menjadi suatu indeks yang dapat menggambarkan tingkat kesehatan
masyarakat setiap kabupaten/kota di Indonesia. Indeks ini adalah Indeks
Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) yang erat hubungannya untuk menilai
umur harapan hidup khususnya di wilayah kabupaten/kota. Dari IPKM dapat
diketahui kesenjangan antara kabupaten/kota dan dapat diketahui faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi tinggi rendahnya derajat kesehatan di luar
faktor-faktor ketenagaan, biaya, teknologi, geografi, dan sarana prasarana yang
selama ini memperoleh perhatian besar dari berbagai pihak.
Ternyata tidak semua daerah
dengan IPKM rendah adalah daerah yang miskin, maka diperlukan upaya khusus
untuk hal tersebut. Terhadap daerah tersebut, Kementerian Kesehatan
menetapkannya sebagai Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK). Terdapat 10 provinsi
dimana lebih dari 50% dari kabupaten/kotanya masuk dalam kriteria IPKM yang
perlu menjadi daerah prioritas dan ada 130 Kabupaten/Kota yang masuk dalam
criteria DBK. Dengan memberikan perhatian kepada DBK, diharapkan dapat terjadi
peningkatan IPKM dan kesenjangan antar daerah semakin kecil. Maka upaya yang
dilakukan adalah dengan mencanangkan Penanggulangan Daerah Bermasalah Kesehatan
(P-DBK) dimana salah satu upaya yang dilakukan adalah menjembatani daerah
dengan berbagai pihak baik di pusat maupun daerah, bahkan dengan lingkungan
internal daerah sendiri atau dengan masyarakatnya, agar kinerja sistem
kesehatan DBK tersebut bangkit dan semakin dinamis.
P-DBK telah menjadi salah
satu upaya reformatif dan akseleratif dalam Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan 2010-2014. P-DBK terutama diarahkan kepada upaya membantu daerah
untuk mengurai/ menghilangkan setiap penyulit untuk meningkatkan
kegiatan-kegiatan pelayanan inovatif yang mampu mendorong peningkatan setiap
indicator IPKM, dengan memprioritaskan pencapaian indikator yang mempunyai
bobot besar bagi peningkatan derajat kesehatan melalui semakin membaiknya nilai
IPKM dan pada akhirnya akan berpengaruh pada peningkatan Usia harapan hidup
(UHH) sebagai salah satu pilar dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Bagaimana pelaksanaan P-DBK ?
Menurut Permenkes No.27 tahun
2012 tentang Penanggulangan Daerah Bermsalah Kesehatan, P-DBK adalah upaya
kesehatan terfokus, terintegrasi, berbasis bukti, dilakukan secara bertahap di
daerah yang menjadi prioritas bersama kementerian terkait, dalam jangka waktu
tertentu sampai mampu mandiri dalam menyelenggarakan kewenangan pemerintahan di
bidang kesehatan seluas-luasnya. Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan Tim
Pendamping dari pusat dan provinsi. Keberhasilan pendampingan sangat diharapkan
dengan menghindarkan terjadinya ketergantungan DBK terhadap pendampingan.
Kegiatan pendampingan
merupakan inti dari P-DBK. Pendampingan merupakan aktifitas yang dominan dengan
memanfaatkan pendekatan non material untuk menggerakkan, bukan menggantikan
fungsi daerah. Dari kegiatan pendampingan diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan daerah untuk mengidentifikasi, mengurai, dan mengatasi permasalahan
kesehatan dengan meningkatkan inovasi, kreativitas, dan terobosan yang dapat
memberdayakan ujung tombak kesehatan (poskesdes, polindes, posbindes,
dasawisma, kader, dll).
Dalam pelaksanaan PDBK,
Kementerian Kesehatan membentuk Tim Pendamping Pusat, Provinsi membentuk Tim
Pendamping Provinsi, dan Kabupaten/ Kota membentuk Tim Pendamping Kabupaten/
Kota.
Tim Pendamping harus mampu berperan sebagai :
1.
Penggerak,
2.
Penstimulir (bukan menggantikan fungsi petugas daerah,
namun bergerak aktif bersama tim daerah),
3.
Melakukan mentoring,
4.
Sebagai katalisator,
5.
Penghubung (liason
officer) antara pusat dan daerah.
Apa itu
kalakarya ?
Kalakarya bertujuan
untuk meningkatkan dan memelihara kinerja suatu tim, dalam konteks P-DBK adalah
seluruh instansi beserta ujung tombaknya yang memiliki peran dalam kesehatan.
Berangkat dari hukum berpikir sistem yang mengatakan bahwa ”tidak ada pihak luar”,
maka semua SKPD bahkan kader memiliki andil dalam kondisi kesehatan di suatu
daerah.
Kalakarya adalah salah satu bagian dari kegiatan P-DBK. Dalam kegiatan ini semua pemangku kepentingan
dan pelaksana teknis kesehatan dipertemukan dalam satu forum besar untuk berdialog.
Dalam Kalakarya, minimal terjadi :
1.
Pengenalan IPM, IPKM, ranking IPKM, hasil Riskesdas
disandingkan dengan data profil kesehatan Kab./Kota.
2.
Proses ”benturan” antara pemahaman lama
mengenai kesehatan, hubungan antar manusia, hubungan antar instansi/ SKPD, pemberdayaan,
pembagian tugas antar instansi/ SKPD untuk kesehatan, dll.
3.
Proses ”membangun pemahaman baru” tentang
semua hal yang dibenturkan. Diharapkan pada proses ini muncul suatu tekad untuk
mengubah pola pikir masa lalu menjadi pola pikir baru dan memperbaiki pola
interaksi antar instansi/ SKPD dan dengan petugas pelaksana kesehatan untuk
bersama-sama memperbaiki kondisi dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
4.
Cerita sukses DBK lain.
Kegiatan ini tidak hanya berhenti pada membuat komitmen bersama. Perlu
adanya pendampingan dari tim untuk
keberlanjutannya, dan akhirnya diharapkan akan terjadi perubahan yang positif
pada kondisi kesehatan masyarakat dan meningkatnya IPKM Kab./Kota DBK.
(dari berbagai sumber)
Subscribe to:
Posts (Atom)