Monday, November 16, 2009

KEVIN MOORE


Kevin Moore adalah salah satu dari tiga bersaudara Moore yang lahir 26 Mei 1967 dan dibesarkan di Long Island, NY, dan merupakan teman masa kecil John Petrucci. Kev, nama panggilannya, sudah akrab dengan piano sejak kecil. Dia belajar piano saat usia 6 tahun dan mulai menulis lagu saat usia 12 tahun. Saat SMU, dia dan John Petrucci bergabung dengan sebuah band. Selepas SMU mereka berpisah karena John Petrucci kuliah di Berklee College of Music di Boston, sedangkan Kev kuliah di SUNY Fredonia New York, mengambil kelas piano klasik. Lalu teman masa SMU-nya, John Petrucci, mengajaknya bergabung dengan band barunya, Majesty. Karena bakat bermusik Kev begitu besar, sehingga membuatnya hanya setahun kuliah di SUNY Fredonia, lalu keluar dan memilih bergabung dengan band baru anak-anak Long Island yang keluar dari Berklee ( John Petrucci, John Myung dan Mike Portnoy).

Tahun 1986, Kev resmi bergabung dengan Majesty. Dengan masuknya Kev sebagai keyboardis, nuansa musik dan penulisan lirik Majesty semakin kreatif. Di Majesty, Kev mulai mengasah kemampuannya dalam bermain keys dan menulis lirik. Kev menulis lirik beberapa lagu Majesty, seperti Vital Star, A Vision, dan Two Far. Ciri khas Kev sebagai penulis lirik yang emosional dan memiliki makna mendalam terlihat pada ketiga lagu tersebut. Ketiga lagu tersebut sering mereka bawakan saat show (yang kala itu hanya dilakukan di sekitar NY) dan demo. Kev juga menulis lirik Don’t Look Past Me (salah satu unreleased song DT yang terkenal), Pull Me Under (lagu yang paling sering dibawakan DT saat konser), Surrounded (salah satu lagu DT yang terkenal dengan permainan keys yang manis dan melodic), dan Wait For Sleep dimana Kev mengaransemen musik dan menulis liriknya. Ketiga lagu terakhir tersebut merupakan lagu yang ada di album kedua DT, Images And Words yang dirilis tahun 1992.

Usai tur sepanjang tahun, DT mulai mempersiapkan untuk album ketiga mereka. Kev menulis beberapa lirik lagu yang kelak akan masuk dalam album Awake, seperti 6.00, Lie, dan Space-Dye Vest. Kev juga menambah lirik To Live Forever yang awalnya ditulis oleh John Petrucci, yang membuat lagu tersebut semakin kental dengan nuansa “perasaan akan kehilangan seseorang”.

Rekaman Awake dilakukan di North Hollywood, CA, pada Mei-Juli 1994. Produser dari album ini, John Purdell dan Duane Baron, membawa angin segar bagi DT, mengingat produser album sebelumnya, David Prater, yang membuat personil DT merasa tertekan karena sikap kurang welcome yang membuat mereka merasa tidak nyaman. Purdell dan Duane memberi kesempatan bagi DT untuk mengeksplor gaya musik mereka dan menurut mereka, Purdell dan Duane sangat mengerti musik. Kev, tentunya, juga sangat menikmati hal ini, karena dia bisa mengeksplor suara-suara keys lebih luas daripada di kedua album sebelumnya.

Namun, Kev mulai “menjauh” dari DT, baik secara personal maupun musik. Kev semakin gemar memainkan musik yang sangat berbeda dengan DT, yaitu dark pop dengan nuansa techno yang kuat (seperti musik Depeche Mode, Peter Gabriel, dan Tori Amos). Kev juga semakin gemar membuat demo dan menyanyikan lagu-lagu ciptaannya sendiri. Suatu kegemaran yang mencurigakan bagi personel DT yang lain. Puncaknya adalah ketika Kev memutuskan untuk keluar dari DT saat mereka tengah rekaman album ketiga, bahkan proses pembuatan album belum selesai. Keputusan Kev yang sangat mengejutkan (terutama bagi John Petrucci) dan sangat tidak diharapkan oleh personel yang lain, karena kondisi band yang stabil, mereguk berbagai kesuksesan, dan fans yang sudah menganggap mereka sebagai sebuah kesatuan keluarga. Akhirnya Kev resmi out dari DT Agustus 1994, dan pengambilan gambar videoklip lagu Lie dan The Silent Man dilakukan tanpa Kev.

Salah satu peninggalan Kev yang controversial adalah Space-Dye Vest, salah satu lagu karangan Kev yang memiliki kesan dark dan techno, sedikit melenceng dari DT. Hingga saat ini, SDV masih jadi topic perbincangan hangat bagi fans DT. Kev mengaransemen dan menulis lirik lagu ini berdasarkan pengalaman pribadinya dan dibantu dengan Rich Kern, teman lamanya sewaktu kuliah di SUNY Fredonia, sebagai drum programmer. Hingga saat ini, SDV tidak pernah dimainkan DT secara live (termasuk A Vision dan Two Far, dimana lirik kedua lagu tersebut ditulis oleh Kev). Lirik lagu ini terinspirasi dari pengalaman Kev ketika melihat catalog pakaian dan tertarik pada seorang model yang memperagakan pakaian bernama Space-Dye Vest. Saat itu Kev merasa jatuh cinta dan terobsesi pada gadis tersebut, namun pada saat yang bersamaan dia merasa “apa yang aku lakukan?’, dan akhirnya Kev menyadari bahwa dia terjebak dalam kisah cinta dimana dia hanya akan dicampakkan dan sakit hati.

Hal lain yang menarik adalah lagu ini komposisi musik yang jauh dari kesan DT yang hingar bingar (beberapa fans mengatakan “this song was really Kevin Moore’s song”). Lebih terkesan ballad, melodic, dengan piano oriented dan lirik emosional serta beberapa samples yang membuat semua orang berpendapat bahwa lagu ini sangat dark.

Lepas dari DT, Kev pindah ke Santa Fe dan tinggal disana selama setahun. Disana Kev menulis dan merekam solonya dengan bantuan Rich Kern. Tahun 1995, Kev mencukur habis kepalanya dan pindah ke LA. Disana dia menulis lagu bersama mantan pemain drum Fates Warning (grup heavy metal yang merupakan “sahabat lama” Dream Theater), Mark Zonder. Akhirnya, resmilah Kev memulai grup musik barunya yang diberi nama Chroma Key, dengan Kev merangkap tiga tugas yaitu sebagai vokalis, keyboardis, dan bassist, serta Mark Zonder pada drums. Sementara posisi Kev sebagai keyboardis DT digantikan oleh Derek Sherinian.

Tahun 1996, Chroma Key kembali merekam beberapa lagu baru, dengan tambahan beberapa personil, yaitu Jason Anderson (gitar) dan Joey Vera (bass). Mereka meluncurkan sebuah album bertitel “Dead Air For Radios” dengan nuansa keys, synth, dan samples yang kental. Samples yang direkam selama perjalanan Kev keliling beberapa Negara, yang berisikan percakapan Kev dengan beberapa orang yang ditemui selama perjalanannya. Musik Chroma Key sangat jauh dari musik a la DT yang Progressive Metal. Chroma Key lebih easy listening dengan lirik puitis, yang hampir sebagian besar bercerita tentang kehidupan Kev.

Tahun 1999, Chroma Key mengeluarkan album baru yang diberi title “This Is A Recording”, yang berisi kumpulan demo Chroma Key sejak tahun 1995. Lalu pada tahun 2000, Chroma Key meluncurkan “You Go Now”, yang musiknya lebih manis dan sedikit bernuansa rock, dengan David Iscove sebagai gitaris.

Kev juga banyak menggunakan instrument unik seperti melotron dan Rhodes/piano elektrik, dimana tidak pernah digunakannya ketika di DT. Kev pun menambahkan suara-suara unik seperti suara bising radio, sound effect, dll. Hal inilah yang membuat Chroma Key unik dan berbeda.

Selain sibuk dengan Chroma Key, Kev juga bermain untuk beberapa band dengan status guest appearance. Kev bermain keyboards pada album Fates Warning yang berjudul “ A Pleasant Shade Of Gray”, yang dirilis tahun 1997. Namun, Kev tidak menulis part keys pada album tersebut, melainkan hanya memainkannya saja (Jim Matheos yang menulis part tersebut). Kev juga bermain keys pada beberapa pertunjukan Fates Warning dan band bernama On.

Maret 2007 lalu, Kev mengadakan live show untuk pertama kalinya sejak keluar dari Dream Theater. Pertunjukan yang dilakukan di Istambul tersebut mendapat sambutan meriah dari public, mengingat Kev belum pernah tampil solo setelah keluar dari DT dan setelah 12 tahun bersolo karir. Kev membawakan lagu-lagu Chroma Key dan pertunjukan tersebut disaksikan sekitar seratus orang.

Tahun 2003, gitaris Fates Warning, Jim Matheos (gitaris), mengajak Kevin Moore bekerjasama untuk side project baru. Project yang diberi nama Office of Strategic Influence (OSI) ini melibatkan pula Sean Malone (bass) dan Mike Portnoy (drums). Kev bertugas sebagai keyboardis dan vokalis. Waktu yang cukup lama (9 tahun) bagi Kev dan Mike untuk bekerjasama kembali, selepas hengkangnya Kev dari DT. OSI meluncurkan album bertitel sama dengan nama grup, Office of Strategic Influence. Album berisi 10 lagu ini merupakan campuran dari dark dan melodic a la Chroma Key dengan gitar metal a la Fates Warning dan DT. Seluruh lirik ditulis oleh Kev.

Tahun 2004, Kev pindah ke Istambul, Turki. Disana dia bekerjasama dengan seorang produser film berjudul Okul. Kev mendapat tugas untuk menggarap soundtrack film bergenre horror tersebut. Soundtrack yang dikemas dalam album berjudul “Ghost Book”, merupakan album solo di bawah nama Kevin Moore. Selanjutnya, Kev menggarap soundtrack film “Age 13”. Soundtrack tersebut dikemas dalam album Chroma Key berjudul “Graveyard Mountain Home”. Akhir 2006 lalu, Kev menggarap soundtrack untuk film Turki berjudul “Kucuk Kiyamet”.

Album kedua OSI dirilis tahun 2006, dengan title Free. Album berisi 11 lagu berkisah tentang kehidupan pribadi Kev. Tidak jauh beda dengan album sebelumnya, Free menonjolkan keys dan melodi ala Kev, dipadukan dengan gitar ala heavy metal. Musik di album ini lebih tedengar “happy”. Seperti album sebelumnya, Free juga memiliki video klip. Beredar pula rumor bahwa OSI akan mengelar tur, namun belum terlaksana hingga saat ini.

Banyak gosip beredar selama Kevin Moore vakum dan tidak ada pemberitaan mengenai dirinya. salah satunya gosip kalau Kevin meninggal dunia. Namun ternyata Kevin justru kembali dengan album terbaru OSI bertitel Blood yang rilis tahun 2009.

THE MOORE ABOUT MOORE

Beberapa fakta menunjukkan bahwa Kevin Moore ingin menghilangkan imej DT yang melekat di dirinya. Mulai dari jenis musik yang diminatinya, yang sangat jauh berbeda dengan musik yang dimainkannya ketika bergabung di DT. Kemudian keputusannya mencukur habis kepalanya hingga botak, yang terkesan “tidak ingin sama dengan penampilan personil DT dan penampilannya masa lalu”. Tetapi yang paling membuat sewot personil DT (terutama Mike :D) dan fans DT adalah penolakan keras dari Kev untuk setiap undangan reuni DT. Menurut beberapa sumber, Kev menolak undangan reuni DT karena dia “lebih suka memandang ke depan daripada melihat ke belakang”. Bahkan Kev juga menolak ajakan DT untuk berkontribusi dalam pembuatan buku biografi Dream Theater yang berjudul “Lifting Shadows”.

Salah satu hal yang menarik dari Kev adalah kehidupan dan sikapnya yang misterius. Tak banyak yang tahu alasan jelas mengapa Kev keluar dari DT secara tiba-tiba bahkan sebelum penggarapan Awake selesai. Tak banyak pula yang tahu mengapa Kev memilih jalur musik yang amat sangat berbeda dari DT, walaupun seperti diketahui sejak Kev mulai bermain untuk band ketika SMU, dia sudah memilih jalur rock. Dan mengapa dia terkesan ingin menghilangkan imej DT (yang senantiasa akan melekat erat di dirinya), dengan segala cara, termasuk menolak setiap ajakan DT untuk show reuni. Satu sikap Kev yang kurang disukai penggemar DT.

Selain itu, kehidupan pribadi Kev pun tidak banyak diekspos. Salah satunya adalah tidak banyak orang yang tahu akan marital status Kev. Juga salah satu hobi Kev yang menarik….tinggal berpindah-pindah alias nomadic.

Hobi Kev selepas hengkang dari DT adalah berpindah-pindah tempat tingal. Bagaimana tidak, Kev sudah tinggal berpindah dari satu kota ke kota lain di Amerika. Tahun 2000, Kev pindah ke LA dan mengikuti kelas di California Institute of The Arts, dimana dia membuat documenter berjudul “Octember Revolution”. Lalu, dia sempat tinggal di Costa Rica, karena pekerjaaannya sebagai aktivis untuk Radio for Peace International. Di sana dia sempat menulis beberapa lagu yang lalu dirangkum dalam sebuah album berjudul “Memory Hole” tahun 2004. Tahun 2004 pula Kev pindah ke Istambul dan membuat soundtrack untuk film local.

Belum sampai disini saja. Tahun 2006, Kev sempat tinggal di Quebec, Kanada, dan menulis beberapa material untuk OSI. Saat ini, Kev tinggal di Turki. Karena nomadic tendencies-nya itu, Kev selalu membawa gear modern dan compact, agar mudah dibawa kemanapun. Dan hingga saat ini, Kev masih menggunakan Kurzweil 2000, gear yang digunakan sejak pembuatan Awake.

Entah apa yang membuat Kev tertarik dengan tinggal berpindah-pindah, namun penggila Mercedes Benz ini selalu muncul ke permukaan dengan musik khasnya yang dark, melodic, dan keys oriented, serta liriknya yang emosional dan memiliki makna mendalam.

No comments:

Post a Comment