Aku masih ingat ketika pertama kali ikut pelatihan pendekatan baru dalam hal sanitasi, yaitu pelatihan LTS (Community Led Total Sanitation". masih teringat bagaimana skeptisnya diriku pada pendekatan yang mengutamakan 4 prinsip : non subsidi, tidak menggurui dan memaksa membuat jamban, totalitas, dan masyarakat sebagai pemimpin. sebuah prinsip yang tidak mungkin diaplikasikan, batinku, hingga terlontar pertanyaan cukup pedas dari mulutku kepada trainer (hahaha) "Kalo nggak boleh ini itu, kita mau ngapain ke masyarakat ? prinsip ini aja udah non sense banget", hahaha... trainer cuma tertawa sambil menjawab enteng "kita liat aja nanti".
ternyata, pendekatan ini adalah pendekatan yang sangat berbeda dengan pendekatan masa lalu, yang mengutamakan subsidiary, sama halnya dengan yang aku lakukan ketika praktek kerja di masyarakat ketika kuliah dulu. CLTS ini lebih "menyentuh hati" masyarakat dengan memicu perasaan mereka daripada logika mereka dalam kebiasaan bersanitasi. karena dengan memicu, diharapkan mereka bisa memahami bahwa kebiasaan sanitasi buruk bisa merugikan mereka dan orang lain dari segala aspek ! menurutku, setelah mengikuti 5 hari pelatihan dan terjun langsung ke masyarakat, pendekatan ini sangat luar biasa. memenuhi isu "pemberdayaan masyarakat" dan "demokrasi", pendekatan ini sangat sesuai diterapkan di masyarakat. pendekatan luar biasa, dari seorang yang luar biasa, yaitu Kamal Kar, pencetus pendekatan CLTS.
Indonesia menerapkan pendekatan ini sejak tahun 2005 dengan prestasi menggembirakan. Indonesia pun menjadi salah satu negara tujuan kunjungan studi CLTS. sekarang, Indonesia sudah mengembangkan pendekatan ini menjadi pendekatan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), dimana ada 5 pilar dalam sanitasi, yaitu : Stop Buang Air Besar sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan Makanan dan Minuman Rumah tangga, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, dan Pengelolaan Limbah cair Rumah Tangga.
Dan sekarang, aku sering berdiri di depan banyak orang (hehehe) untuk "mempromosikan" pendekatan ini pada teman-teman mulai dari Pemda hingga kader masyarakat melalui pelatihan. aku emnemukan diriku sangat mencintai CLTS dan STBM ini :)
No comments:
Post a Comment